Wednesday, November 25, 2020

MEMBUAT PUPUK SEDERHANA DARI POHON PISANG


Salah satu upaya untuk mensehatkan tanah yang sakit atau menghidupkan tanah yang mati adalah dengan menggunakan batang pohon pisang. Itu ada di sekitar lingkungan kita, murah meriah, berdaya guna dan caranya sangat mudah. Semua jenis pohon pisang dapat digunakan sebagai pupuk organik.

Cara Pengomposan yang Baik

Jenis pisang batu adalah yang terbaik untuk dijadikan pengomposan. Tapi pada intinya adalah tergantung kemauan dan tenaga untuk mengolah prosesnya. Meskipun batang pohon pisang sering menjadi kompos jika dibiarkan terbengkalai dan membusuk.

Tapi proses pengomposan akan lebih cepat berjalan dengan baik jika batang pisang dipotong lebih kecil terlebih dahulu. Sebab akan memakan waktu lebih lama meski bisa saja dibiarkan dalam bentuk gelondongan. Tapi komonen akan diperkaya jika komposnya dicampur dengan unsur lain. Maka dari itu diperlukan lahan yang cukup besar untuk melakukan pengomposan.

Atau Anda bisa memanfaatkan lahan lain jika ada di sekitaran kebun pisan yang diolah. Sebab diperlukan sebuah lubang di tanah bisa digunakan sebagai tempat untuk proses pengomposan. Meskipun bisa juga dengan memanfaatkan struktur lahan yang ada di sekitar kebun pisang. Jangan lupa untuk menutup proses pengomposan memakai terpal plastik. 

Proses Pembuatan

Untuk proses pembuatannya sangatlah mudah, langkahnya sebagai berikut:
  • Gunakan pisau untuk mencacah batang pisang yang berstruktur satu demi persatu. Pencacahan itu tidak harus lembut asalkan dibuat ukuran 10 sampai 15 cm. Hal itu agar memudahkan percampuran dengan bahan kompos lainnya.
  • Campurkan pupuk kandang atau limbah pertaniannya dengan batang pisang yang telah dicacah tersebut. Jangan khawatir susah mendapatkannya karena semua limbah pertanian bisa digunakan untuk dicampur dengan batang pisang.
  • Agar menghasilkan pengomposan yang sempurna, proses pencampurannya harus homogen. Lihat juga ketersediaan bahan kompos di kebun pisang yang harus memenuhi porses kurang lebih dalam satu bulan. 
Proses pengomposan selama satu bulan akan memperlihatkan perubahan warna dan kontur dari pencampuran batang pisang. Agar pengomposan menjadi lebih cepat, maka proses pencampuran itu harusi dilakukan sebaik-baiknya.
Sebelum diolah tanam, tebarkan proses pencampuran itu pada lahan saat satu minggu sebelumnya. Hitung juga kebutuhan lahan untuk sekitar 10 batang pohon pisang yang bisa memakai 1 ha lahan. Jangan lupa air campuran mengandung bio activator ditebarkan kepada lahan secukupnya. 

Kegatalan yang Wajar

Biasanya, para petani yang belum memberikan perlakuan pohon pisang pada lahannya akan heran dan bertanya. Mulai dari keheranan tanahnya berbeda, lebih gembur dsb. Ada juga petani yang mengeluh kakinya gatal-gatal pada saat proses tanam.

Tidak apa-apa, itu adalah reaksi positif bahwa mekanisme alam sedang mengeluarkan racun-racun yang ada pada lahan. Bagi petani yang merasakan gatal, basuh kaki dengan sabun dan bilas dengan air, maka rasa gatal-gatal akan hilang dengan sendirinya.

Tapi rasakan khasiat dari cacahan pohon pisang ini, adalah:
  • Mendinginkan tanah atau lahan.
  • Menetralkan racun-racun kimia sintetis dalam tanah yang masih tersimpatn.
  • Kaya kandungan unsur hara Ca (kalsium), P (Phospat), K (Kalium) dan nutrisi mikro serta bio enzim.
  • Mengundang mikro organisme baik pengurai bahan organik.
  • Mengundang cacing tanah dan belut. Meskipun cacing tanah bisa dibudidaya.
Pohon pisang tidak hanya buahnya saja dapat dikonsumsi dan daunnya sebagai pembungkus makanan. Namun bagian batangnya pun dapat dimanfaatkan setelah matang dan ditebang. Batang pisang ternyata dapat diolah menjadi kompos.

Itulah manfaat bagian batang pisang yang masih dapat digunakan setelah matang atau ditebang. 

Selain dapat diolah menjadi kompos, batang pisang bisa menjadi media ternak belut yang menjadi kelebihan tersendiri. Hal itulah yang perlu kita ketahui selain buah pisang yang dapat dikonsumsi atau daunnya sebagai pembungkus makanan.

Related Posts

MEMBUAT PUPUK SEDERHANA DARI POHON PISANG
4/ 5
Oleh