Monday, May 2, 2016

TIPS BUDIDAYA KOL BRUSSEL

TIPS BUDIDAYA KOL BRUSSEL


Budidaya Kol Brussel Sprout (Kol Mini)
Untuk bisa berhasil budidaya kol brussel sprout (kol mini) perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain; kondisi lingkungan tempat tumbuh, varietas, teknik budidaya. Dengan perawatan dan pemeliharaan yang tepat, nantinya diharapkan akan diperoleh kol dengan tampilan krop yang sempurna. Kol yang hanya berdiameter 4 cm ini memang sayuran ekslusif yang harganya "wow" bagi kebanyakan masyarakat Indonesia.
TIPS BUDIDAYA KOL BRUSSEL

TIPS BUDIDAYA KOL BRUSSEL

http://tipspetani.blogspot.com/2016/05/tips-budidaya-kol-brussel.html
TIPS BUDIDAYA KOL BRUSSEL

russel atau brussel sprout (Brassica oleraceae var. gemmivera) hanya tersedia di pasar swalayan tertentu saja. Sayuran ekslusif ini menyasar kalangan menengah ke atas. Petani lokal yang mengusahakan sayuran ini masih sangat minim. Sebagian besar yang terlihat di pasar-pasar swalayan merupakan impor. Petani yang menanam kol mungil ini masih sering mengalami kegagalan.

Kendala yang sering dialami oleh petani yaitu suhu berfluktuatif yang sering tinggi mengakibatkan tanaman ini tidak mau membentuk krop. Juga kondisi tanah yang kurang subur juga menyebabkan kegagalan. Penanganan tanaman seperti layaknya kol biasa tidaklah cukup, butuh banyak perlakuan-perlakuan khusus supaya tanaman bisa tumbuh dengan baik.

Persyaratan tempat tumbuh
Kol mungil ini berasal dari daerah berikilm subtropis sehingga memerlukan lingkungan tempat tumbuh yang dingin dan sejuk. Untuk bisa tumbuh baik, tanaman ini butuh temperatur malam hari kurang dari 18,3 derajat Celcius. Oleh karena itu, di wilayah tropis seperti di Indonesia, ia baru bisa ditanam di dataran tinggi (lebih dari 1.000 m dpl). Sayura ini menghendaki curah hujan tinggi, tapi tidak tahan genangan air. Oleh karena itu, struktur tanah harus memiliki sistem drainase dan aerasi yang baik. Tanah bertekstur kompak, subur dengan kandungan bahan organik tinggi, ber-pH agak masam (pH optimum 6,5). 


Pembuatan semaian
Lakukan persemaian dengan teknis yang benar supaya hasilnya optimal. Gunakan wadah polibag, baki atau bedeng untuk menyemaikan biji-biji kol. Media yang dipakai untuk menyemai yaitu campuran tanah, pasir dan kompos atau pupuk kandang yang sudah matang dengan perbandingan 1:1:1.

Benih kol direndam terlebih dahulu ke dalam air panas selama 30 menit dengan suhu 50 derajat Celcius. Perendaman ini dimaksudkan untuk mencegah dari serangan Xanthomonas campestris, mempercepat perkecambahan. Benih bisa juga direndam ke dalam larutan atonik. Selanjutnya, benih-benih ditanam dengan dibenamkan ke media sedalam 1 cm dan selanjutnya ditutup dengan media tanam.

Jaga kelembaban media semai dengan cara rutin disiram setiap hari. Saat penyiraman, lakukan dengan hati-hati jangan sampai media tanam terbongkar sehingga mengusik benih-benih yang sedang dalam proses berkecambah.

Tempat persemaian harus terlindungi dari terpaan angin besar maupun guyuran air hujan. Gunakan atap plastik sebagai naungan. Dalam waktu 7-12 hari, benih-benih sudah berkecambah. Pada umur satu minggu, kecambah harus dijarangi dengan jarak 5-7 cm supaya bibit tidak tumbuh kurus dan lemah kondisinya. Bibit baru siap dipindah ke lahan penanaman setelah bibit berumur 4-6 minggu atau sudah mencapai ketingggian 10-15 cm.

Pengolahan tanah
Sosok tanaman kol brussel sprout mirip tongkat sehingga sedapat mungkin dipilih lokasi penanaman yang terlindungi dari terpaan angin besar. Tanah yang akan ditanami bibit kol harus diolah terlebih dahulu. Lakukan pencangkulan tanah untuk membalikan tanah dan menggemburkan tanah. Biarkan tanah yang sehabis dicangkul terkena sinar matahari langsung. Tujuannya, bibit-bibit hama penyakit yang terkandung di dalam tanah bisa mati. Tanah juga harus bersih dari gulma dan bebatuan yang bisa mengganggu perkembangan tanaman.

Bila pengolahan tanah telah selesai, langkah selanjutnya tinggal membuat bedengan-bedengan yang mengikuti kontour lahan. Lebar bedengan cukup dibuat 100-120 cm, tinggi 20-30 cm dan jarak antar bedengan 30 cm. Parit-parit selebar 30 cm ini bisa menghindari terjadinya genangan air pada saat hujan dengan intensitas tinggi.

Setelah pembuatan bedengan rampung, langkah selanjutnya tinggal membuat lubang tanam. Tiap bedengan bisa dibuat dua baris lubang tanam dengan jarak tanam yang disesuaikan varietas kol yang akan ditanam. Bila akan menanam varietas pendek seperti Jade Cross atua Catskill, jarak tanam yang diambil 60 cm saja. Untuk varietas tinggi seperti Cambridge, jarak tanam yang dibuat sekitar 80 cm.

Ukuran lubang tanam berdiameter 20 cm dengan kedalaman 15 cm. Tiap lubang tanam diberi pupuk dasar seperti kompos atau pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2 genggam ditambah 5 gram NPK. Akan lebih baik ditambah 1 gram furadan untuk membasmi hama tanah. Setelah selesai, tinggal lubang tanam dibiarkan terkena sinar matahari langsung selama 1-2 hari.

Penanaman dan pemeliharaan
Pilih bibit yang pertumbuhannya baik dan subur. Pengangkatan bibit kol brussel harus hati-hati, jangan sampai perakaran banyak yang rusak. Bibit ditanam dengan seluruh bagian akar masuk ke dalam tanah dan daun-daun terbawahnya tepat terletak di atas permukaan tanah. Isi seluruh bagian ruang lubang tanam dengan tanah sampai terisi penuh dan tanaman bisa berdiri tegak. Selanjutnya, padat-padatkan tanah dengan tangan. Bibit yang baru ditanam ini masih perlu dilindungi dengan memberi naungan yang terbuat dari pelepah batang pisang.

Tanaman kol muda ini harus menerima air dalam jumlah cukup. Bila suhu udara begitu terik, penyiraman bisa dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi dan sore hari. Seiring perkembangan tanaman yang membesar, naungan bisa diangkat, tapi tetap diletakkan di tanah sekitar tanaman untuk melindungi tanah dari sengatan sinar matahari dan jatuhan air hujan. Untuk tanaman yang sudah dewasa, penyiraman tidak dilakukan terlalu sering bila tanah memang benar-benar subur dan baik. 


Jaga kebersihan sekitar lingkungan tumbuh tanaman. Lakukan penyiangan secara rutin, pendangiran secara hati-hati supaya tanah tetap gembur. Untuk varietas yang sosoknya tinggi, beri ajir sebagai penyangga supaya tak gampang tumbang karena terkena hembusan angin kencang atau sedang terjadi hujan sangat lebat.

Pemupukan
Hampir semua sayuran membutuhkan pupuk dalam jumah yang banyak. Oleh karena itu perlu diberi pupuk susulan. Bila tanaman tampak tumbuh subur, pada umur 1 minggu cukup diberi pupuk NPK atau urea sebanyak 1 gram tiap tanaman. Namun, bila pertumbuhan tanaman tampak kurang subur, pemupukan dilakukan lewat media tanam juga lewat daun sekaligus. Lewat media tanam bisa dengan cara memberikan pupuk NPK atau urea. Untuk pupuk daun dilakukan dengan cara penyemprotan yang diarahkan ke daun-daun tanaman.

Satu minggu setelah pemupukan pertama, tanaman diberi pupuk lagi dengan NPK atau urea sebanyak 4 gram tiap tanaman. Pada umur 4 minggu, tanaman diberi pupuk NPK atau ureas sebanyak 5 gram tiap tanaman. Bila tanaman masih tampak kurang subur, beri pupuk daun dengan cara penemprotan.

Saat tunas mulai terbentuk, beri amonium sulfat dengan interval pemberian 10-14 hari. Perlu diperhatikan, bila krop mulai terbentuk, pemberian pupuk nitrogen harus dikurangi atau dihentikan sama sekali karena pemberian nitrogen yang berlebih akan menyebabkan kerontokan krop.

Hama dan penyakit
Penyakit yang sering menyerang tanaman kol brussel sprout yaitu noda hitam. Penyakit ini akan menyerang lembaran-lembaran daun yang membentuk krop. Bila terlanjur terserang akan berakibat krop penuh noda berbentuk lingkaran dan berbintik hitam sehingga pada akhirnya tak bisa dipanen karena rusak berat. Daun-daun tanaman yang terserang akan menguning dan pertumbuhan tanaman melambat. Bila penyakit terlanjur sudah menjangkiti tanaman, segera saja dicabut dan dibakar supaya tidak menulari tanaman lainnya.

Penyakit lain seperti busuk hitam, busuk lunak berair, cincin hitam dan nematoda dapat dicegah dengan cara pemilihan benih tahan penyakit, melakukan rotasi penanaman, menerapkan sistem pemeliharaan dan sistem drainase yang baik. Untuk membasmi hama seperti siput, serangga, ulat dan kutu aphis dapat dibasmi dengan cara manual. Terkecuali sudah sangat begitu mengganggu, baru melakukan penyemprotan insektisida seperti diazinon, malathion atau sevin.

Terkadang kol brussel sprout menghasilkan krop yang terbuka dan berdaun banyak sebagai pengganti krop yang bulat dan kompak. Tunas seperti ini harus dibuang. Penyebab terbentuknya tunas ini karena kekurangan kandungan bahan organik di dalam tanah, pengolahan tanah yang kurang baik, penanaman yang kurang kokoh, kekurangan air dan jarak tanam yang terlalu rapat.

Pemanenan
Kol brussel sprout sudah bisa dipanen pada umur 5-7 bulan sejak semai yang tergantung juga varietasnya. Krop yang melekat di bagian tunas sudah membesar dan cukup rapat kelopaknya. Krop yang akan dipanen dimulai dari yang letaknya di bagian bawah dulu terus mengarah ke atas. Kol mungil ini bisa tahan selama 7 minggu di ruang penyimpanan. Produktivitas per hektar bisa mencapai 6-8 ton.

Related Posts

TIPS BUDIDAYA KOL BRUSSEL
4/ 5
Oleh